×
PT PG Rajawali II Ikuti Ajang I FIND 2023

PT PG Rajawali II Ikuti Ajang I FIND 2023


Hai hai hai IDFoodies,


Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu kendala pada perusahaan industri gula dalam musim giling adalah proses tebang angkut yang belum konsisten dalam pelaksanaan di lapangan.

Seringkali tebu yang ditebang masih dalam kondisi belum matang/belum siap tebang. Banyak hal yang mempengaruhi hal tersebut, mulai dari faktor sistem sampai dengan faktor SDM. Sehingga kualitas dan mutu tebu yang masuk ke Pabrik tidak optimal dan tidak sesuai dengan syarat yang telah ditentukan yaitu Bersih, Manis dan Segar (MBS).


Data produksi gula, tetes dan rendemen adalah informasi yang dibutuhkan untuk mengukur kinerja produksi per petak kebun. Akurasi data tebang per petak kebun adalah sebagai tolak ukur untuk membuat suatu keputusan.


Merespon hal tersebut, Insan PT PG Rajawali II khususnya Bagian Teknologi Informasi (IT) menciptakan sebuah alat yang dinamakan “Digital PANTAU (Pengawasan Angkutan Tebu Dalam Area Kebun) With Alert System”.

Alat yang dikreasi oleh Ae Saeful, dibantu oleh Jeffry, Ade, Gifar dan Slamet, dibawah pengawasan Arie Tarissaleh berhasil menjadi finalis I FIND 2023 Kategori Kepemimpinan Teknologi.


Dengan PANTAU proses tebang angkut dapat diawasi realtime dan otomatisasi, tidak lagi manual. Mulai dari penyerahan SPTA, verifikasi driver sampai approval SPTA.

Semua itu ada di PANTAU, kendali dalam genggaman.


Amazing bukan??


Nyok marriii IDFoodies dimanapun anda berada dukung kami melalui likes postingan berikut. Terima kasih...


PT PG Rajawali II Bangkit, Berakhlak, Jawara...!!!




Hai hai hai IDFoodies,


Tahukah ID Foodies jika saat ini tidak hanya tanaman kelapa saja yang bermanfaat secara keseluruhan??

Ternyata tanaman tebu pun dapat dimanfaatkan sampai dengan sisa olahan akhir dari tanaman tebu tersebut.


Ditangan-tangan kreatif Insan PT PG Rajawali II yaitu Ajat Sudrajat, Riestania Anindhita Qintamy dan Nurmalita Cahya Prabandari, sisa olahan/limbah dapat diolah menjadi rupiah.


Dont you believe it??


Mari kita buktikan...


Tebu digiling dan diproses menjadi gula kristal putih. Ampas tebu dapat dijadikan bahan bakar, dan saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang menjajaki ampas tebu menjadi bahan bakar pengganti batu bara.

Sisa proses pembuatan gula kristal putih adalah molases atau tetes. Molases kemudian diproses menjadi alkohol dan spiritus. Sisa olahan alkohol menjadi vinasse yang kemudian dapat diproses menjadi PTOC atau Pembenah Tanah Organik Cair.

Dan akhirnya PTOC menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.


Apakah manfaat dari PTOC??

Produk yang ramah lingkungan, kaya akan unsur hara dan mikroba, meningkatkan pH tanah dan kesuburan tanah sehingga menunjang peningkatan produktivitas lahan dan tanaman.


Rruaarr biasa bukan??


Lewat PTOC mengantarkan Ajat Sudrajat, Riestania Anindhita Qintamy dan Nurmalita Cahya Prabandari menjadi finalis I FIND 2023 Kategori Inovasi Bisnis.


Nyok marriii IDFoodies dimanapun anda berada dukung kami melalui likes postingan berikut. Terima kasih...


PT PG Rajawali II Bangkit, Berakhlak, Jawara...!!!






Haii IDFoodies,


Mulai tahun 2011, dunia memasuki revolusi industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 adalah era yang saat ini kita jalani di mana pengembangan teknologi lebih lanjut seperti internet berkecepatan tinggi, komputerisasi, microchip, IoT, kecerdasan buatan (AI), machine learning, bahkan kendaraan otonom yang merevolusi setiap proses mulai dari produksi hingga distribusi dan berfokus kepada keberlanjutan (Sustainability).


Teknologi ini menciptakan konektivitas antara Manusia - Data - Mesin. Teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya pun bermunculan di era ini seperti ojek online, tarik tunai lewat ponsel, sampai warung digital.


Dalam skala industri, Revolusi Industri 4.0 meningkatkan kemampuan software dan internet untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.


Salah satu contohnya adalah pengumpulan data historis mesin oleh software yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance bulanan secara otomatis.


Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga menghasilkan keputusan logis layaknya manusia. (Sumber : Sasana Digital)


Pada Pabrik Gula, Stasiun Gilingan atau dikenal juga dengan Stasiun Pemerahan merupakan salah satu stasiun/bagian dalam proses pembuatan gula. Pada Stasiun Gilingan, tebu diolah/digiling untuk menghasilkan nira tebu sebanyak-banyaknya sehingga kandungan gula yang didapat akan maksimal dan menekan kehilangan gula dalam ampas seminimal mungkin.


Salah satu permasalahan di Stasiun Gilingan adalah kehilangan nira tebu yang diakibatkan belum adanya sistem otomatis yang bisa mengendalikan temperatur air imbibisi gilingan agar tetap stabil.

Selama ini pengecekan temperatur air imbibisi gilingan dilakukan secara manual, sehingga resiko keterlambatan pengecekan temperatur air imbibisi gilingan seringkali terjadi, begitu juga dengan penanganannya. Hal ini mengakibatkan proses pemerahan menurun dan tingginya nilai kehilangan gula.


Merespon hal tersebut Insan PT PG Rajawali II Unit PG Tersana Baru yang digawangi oleh Habib Muis, Sholehuddin, dan Tim Neo TB membuat terobosan teknologi yang dinamakan "Automatic Water Heater for Mill Station Imbibition Water to Maximize Sugarcane Extraction" dan berhasil menjadi finalis I FIND 2023 Kategori Inovasi Bisnis.


Gimana ID Foodies, menarik bukan?!!


Dukung kami ya dalam inovasi ini melalui likes dalam postingan ini. Terima kasih...


PG Rajawali II Bangkit, Berakhlak, Jawara...!!!