PT PG Rajawali II Dukung Program Percepatan
Swasembada Gula Konsumsi Nasional
Cirebon - Menteri Pertanian RI kembali mengunjungi PT PG Rajawali II. Kali ini melakukan kunjungan kerja ke PG Sindanglaut, setelah pada medio Juli 2022 Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke PG Subang. Lewat kunjungan kerja ini menunjukan bahwa PT PG Rajawali II telah menjadi magnet bagi industri gula nasional.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Pertanian didampingi Dirjen Perkebunan, Bupati Cirebon, Dirut PT RNI-ID FOOD, Direksi PT PG Rajawali II, anggota DPR RI Fraksi IV Ono Surono dan Forkopinda Kab. Cirebon melakukan panen tebu di Desa Sidamulya kecamatan Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat (11/07/2023).
Berdasarkan data angka tetap produksi akhir giling diketahui bahwa, produksi gula nasional Tahun 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen dibandingkan produksi Tahun 2021 yang sebesar 2,35 juta ton. Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton.
"Pengembangan gula tebu dihadapkan berbagai tantangan, salah satunya perlu dioptimalkan kembali khususnya terkait produksi gula tebu, pemanfaatan teknologi, ketersediaan varietas unggul baru yang adaptif di lahan kering, dukungan pengolahan, distabilitas harga, peningkatan kuantitas SDM, keterbatasan lahan tebu dan minimnya investasi terhadap industri gula berbasis tebu, ditambah lagi dengan adanya perubahan iklim. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan berupaya membuat regulasi yang mendukung hubungan yang harmonis antara Pabrik Gula dan Pekebun Tebu sehingga dapat meningkatkan semangat pekebun untuk mengoptimalkan dan mendorong produktivitas, mutu tebu, dan rendemennya," ujar Menteri Pertanian saat memberikan arahan pada kegiatan panen tebu di Cirebon.
Seusai melakukan kegiatan panen tebu, Mentan dan rombongan meninjau PG Sindanglaut dan melaksanakan penandatanganan MoU.
Sesampainya di PG Sindanglaut, Mentan disambut langsung oleh Dirut PT PG Rajawali II, Wahyu Sakti. Dalam kesempatan ini Wahyu Sakti menerangkan situasi dan kondisi PG Sindanglaut yang kembali beroperasional setelah 3 tahun beku operasional.
"Pada kesempatan kali ini, Saya juga sangat mengapresiasi PT PG Rajawali II karena telah mendorong revitalisasi PG Sindanglaut untuk mulai giling pada tahun 2023 yang telah idle sejak 2020," ujar SYL.
Kementan melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya meningkatkan produktivitas tebu dan pengembangan lahan tebu rakyat, selain dengan pola ekstensifikasi dan intensifikasi tebu, Ditjenbun juga bersinergi atau berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, serta mendorong pekebun agar melakukan kemitraan, guna mendukung dan memperkuat Percepatan Swasembada Gula Konsumsi.
Dalam hal ini Menteri Pertanian sangat mengapresiasi kerjasama antara Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal PSP dengan PT Corin dalam menginisiasi model taksi alat mesin perkebunan (TITAN).
Program ini diharapkan dapat menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin. Paket TITAN menyediakan alsin mulai dari pengolahan lahan, tanam, budidaya, panen yang dapat di akses oleh pekebun dan disediakan oleh Pabrik Gula melalui mekanisme kemitraan.
Semoga upaya dan doa dari kita semua dikabulkan Allah SWT. Aamiin Allahuma Aamiin...